Alpha News – Setidaknya 71 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Al-Mawasi di Jalur Gaza selatan, pada Sabtu, 13 Juli 2024. Serangan ini menambah daftar panjang korban dalam konflik yang terus berkecamuk di wilayah tersebut.
Pemandangan yang lebih mengerikan muncul dari pembantaian baru yang mematikan oleh Israel di wilayah al-Mawasi. Wilayah ini sebenarnya telah ditetapkan sebagai zona kemanusiaan oleh tentara Israel. Namun, hal ini tidak menghentikan serangan yang brutal dan mematikan.
Kebiadaban pasukan penjajah Israel (IDF) seperti tak ada habisnya. Mereka terus melakukan pembantaian dengan mengebom sekolah-sekolah yang dipakai warga Gaza mengungsi. Dalam pengeboman terkini, sedikitnya 17 tewas, kebanyakan anak-anak dan perempuan. Pengeboman ini menambah derita dan duka mendalam bagi keluarga yang kehilangan anggota tercinta.
Kantor berita WAFA melaporkan bahwa pada Minggu, 17 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam pemboman Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya warga Palestina yang berlindung di fasilitas-fasilitas kemanusiaan.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur pendudukan membom Sekolah Abu Oreiban, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Sekolah itu menampung sejumlah besar pengungsi di kamp Nuseirat. Serangan ini mencerminkan situasi yang semakin memburuk di Gaza.
Ini adalah yang kesekian kalinya sekolah penuh pengungsi dibom Israel. Sebelumnya, puluhan warga Palestina syahid dalam serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah yang menampung keluarga-keluarga di kota Khan Younis, Gaza selatan pada Selasa malam pekan lalu. Tragedi ini terus mengingatkan dunia akan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.