Dunia maya dihebohkan dengan pernyataan Peramal India memprediksi kiamat terjadi pada 29 Juni 2024.
“Sekarang, Selasa, 18 Juni 2024 mempunyai stimulus planet terkuat yang memicu WW3,” kata peramal yang dijuluki ‘New Nostradamus‘ itu kepada The Daily Star. Kumar meyakini ada beberapa pertanda yang memicu kedatangan kiamat dan Perang Dunia III, misalnya tembakan dilepaskan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Selatan ketika pasukan dari utara menyeberang ke DMZ pada hari Minggu. Kumar juga menyoroti soal konflik Palestina-Israel.
Namun, benarkah kepastian datangnya hari kiamat dapat diprediksi oleh manusia dan dapat dipastikan kebenarannya?
Dalam hal ini, Ustadz Yusuf Suharto dalam artikelnya ‘Kapan Hari Kiamat Itu Tiba?’ memberikan penjelasan bahwa pengetahuan tentang itu hanya Allah yang tahu.
Dalam surat al-A’raf ayat 187 dinyatakan:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ
Artinya, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia’.”
Dalam surat al-Ahzab ayat 63 dinyatakan bahwa pengetahuan tentang kiamat itu adalah dari Allah, dan boleh jadi sudah dekat waktunya.
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Artinya, “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
Walau dinyatakan boleh jadi sudah dekat tapi manusia tidak tahu kapan persisnya. Bahkan semenjak Rasulullah diutus pun sudah dikatakan dekat. Boleh jadi kedekatan akan datangnya kiamat itu dihubungkan dengan usia dunia yang sudah cukup tua, memanjang dari zaman Nabi Adam hingga Nabi terakhir Muhammad saw. Dalam Surat Muhammad ayat 18, Allah menyatakan bahwa kedatangan kiamat itu terjadi secara tiba-tiba. Walau demikian, sebelum kedatangan itu ada tanda-tandanya.
Al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi dalam tafsir ad-Durrul Mantsur banyak meriwayatkan hadits tentang tanda-tanda kiamat, baik yang shughra atau kubra.
فَهَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗۖ فَقَدۡ جَآءَ أَشۡرَاطُهَاۚ فَأَنَّىٰ لَهُمۡ إِذَا جَآءَتۡهُمۡ ذِكۡرَىٰهُمۡ
Artinya, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang.”
Sayyid Husain Affandi terkait tanda-tanda kiamat menyampaikan dalam kitab Al-Hushun al-Hamidiyah bahwa kedatangan Imam Mahdi adalah awal dari tanda kiamat kubra.
Hal ini sesuai pula dengan pernyataan Syekh Amin al-Kurdy dalam Tanwir al-Qulub.
ثم إِذَا تصرم الزمان وقرب يوم القيامة ظهرت له علامات منها العلامات الصغرى التى ظهر منها فى هذا الزمان الكثير ومنها العلامات الكبرى وهي عشر ظهور المهدي وخروج الدجال ونزول سيدناعيسى عليه السلام وخروج يأجوج ومأجوج وخروج الدابة التى تكلم الناس وطلوع الشمس من مغربها وظهورالدخان ويمكث فى الأرض اربعين يوما يصيب الكافر حتى يصير كالسكران ويصيب المؤمن منه كهيئة الزكام وخراب الكعبة على يد الحبشة بعد موت عيسى عليه السلام ورفع القران من المصاحف والصدور ورجوع اهل الارض كلهم كفارا
Artinya, “Apabila zaman itu hampir berakhir dan hari kiamat telah dekat, maka muncullah beberapa tanda. Di antara tanda itu ada tanda kecil yang telah muncul sebagian besarnya di zaman ini, dan di antaranya ada tanda besar yang jumlahnya ada sepuluh yaitu; munculnya al-Mahdi, keluarnya dajal, turunnya Isa, keluarnya yakjuj makjuj, keluarnya hewan yang dapat berbicara kepada manusia, matahari terbit dari barat, timbulnya asap selama empat puluh hari yang menimpa orang kafir sehingga ia menjadi seperti orang yang mabuk dan menimpa orang beriman sehingga ia menjadi seperti orang yang flu, runtuhnya Ka’bah oleh orang habasyah setelah Isa wafat, diangkatnya Al-Qur’an dari mushhaf dan dada, serta kembalinya penghuni bumi pada kekufuran.”
Kiai Sahal Mahfudh dalam buku ‘Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh’ menyatakan, “Jadi, sebenarnya kiamat bisa diperpanjang jatuh temponya oleh perilaku manusia sendiri, sepanjang masih berperilaku dengan ketentuan-ketentuan ilahiah (agama), tidak menampakkan tanda-tanda itu, maka insyaallah kiamat tidak akan buru-buru datang.”
Kesimpulannya, makhluk Allah tidak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya hari kiamat, sekalipun Rasulullah saw. Namun, ada baiknya ramalan atau prediksi itu kita renungkan dalam hati sanubari masing-masing sebagai bahan instropeksi diri. Jangan-jangan kita sendirilah yang telah menjadikan kiamat semakin dekat karena perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan ilahiah. Wallahu a’lam.