Medan, 23 Mei 2024 – Seorang personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumatera Utara (Sumut) dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap seorang lanjut usia (lansia). Insiden yang mengejutkan ini terjadi pada tanggal 22 Mei 2024 di sebuah kawasan pemukiman di Medan. Tindakan tersebut mendapatkan kecaman keras dari berbagai kalangan masyarakat dan aktivis hak asasi manusia.
Menurut saksi mata di lokasi kejadian, insiden bermula saat korban, yang diidentifikasi sebagai Bapak Harjo (70), sedang berjalan pulang dari pasar. Korban diduga mengalami tindak kekerasan oleh personel Brimob tersebut tanpa alasan yang jelas. “Kami melihat Pak Harjo dipukul dan ditendang oleh seorang pria berseragam Brimob. Tidak ada perlawanan sama sekali dari korban,” ujar salah satu saksi yang enggan disebutkan namanya.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar. Kondisinya saat ini dilaporkan stabil meskipun mengalami beberapa luka di tubuhnya. Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dan berharap agar pelaku mendapatkan sanksi yang setimpal.
Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agus Andrianto, dalam konferensi pers yang diadakan hari ini, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan kekerasan oleh anggotanya. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan akan melakukan penyelidikan menyeluruh. Jika terbukti bersalah, pelaku akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Aktivis hak asasi manusia, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. “Kejadian ini menunjukkan perlunya reformasi di tubuh kepolisian, khususnya dalam penanganan dan perlakuan terhadap warga sipil,” ujar salah satu aktivis LBH Medan.
Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi yang terakhir dan meminta agar pihak kepolisian lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Pengawasan internal yang lebih ketat dan pelatihan ulang bagi anggota kepolisian dianggap sebagai langkah penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, media sosial dipenuhi dengan berbagai komentar yang mengecam tindakan kekerasan tersebut. Tagar #JusticeForHarjo menjadi viral sebagai bentuk solidaritas dan dukungan masyarakat terhadap korban.
Perkembangan kasus ini akan terus dipantau oleh berbagai pihak, dan publik menantikan tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan bagi korban.