Alpha News – Mengapa tidak boleh keluar rumah pada malam 1 Suro? Ini alasannya yang jarang diketahui. Larangan ini berakar pada tradisi dan budaya masyarakat Jawa.
Lalu, mengapa tidak boleh keluar rumah pada malam 1 Suro? Ini ternyata masih terkait dengan hal-hal mistis.
Apalagi, satu suro jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam kalender hijriyah.
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat Jawa meyakini bahwa malam 1 suro adalah malam yang keramat, sehingga mereka dilarang untuk berperilaku sembarangan.
Ada banyak pantangan yang harus dihindari oleh masyarakat saat malam 1 Suro tiba. Salah satunya adalah larangan untuk keluar rumah atau bepergian.
Pada malam 1 Suro, dipercaya bahwa arwah para leluhur akan kembali ke rumah keluarganya. Selain itu, malam ini juga diyakini banyak dihuni oleh jin dan setan yang dapat mencelakakan manusia.
Namun, dalam pandangan lain dijelaskan bahwa larangan keluar pada malam 1 Suro bertujuan agar setiap individu dapat merenung dan mengevaluasi diri selama setahun yang lalu. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat menjadi pribadi yang lebih baik saat memasuki tahun baru.
Di berbagai daerah, malam 1 Suro atau 1 Muharram sering kali dirayakan dengan berbagai ritual dan kirab yang digelar.
Saat memasuki bulan Suro, masyarakat Jawa dianjurkan untuk menyambut bulan istimewa ini dengan melakukan “laku prihatin”, seperti tidak tidur semalam suntuk. Pada malam ini, mereka sering melakukan tirakatan, menonton pagelaran wayang, atau mengikuti acara seni lainnya.
Selama bulan ini, tidak hanya pada malam 1 Suro, masyarakat Jawa juga diharapkan untuk tetap berelit (ingat) dan waspada sepanjang waktu.
Apalagi, kalender Jawa menggabungkan penanggalan Hijriyah, Hindu, dan Masehi. Malam 1 Suro juga bersamaan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam, yang dimulai setelah maghrib.
Hal ini terjadi karena kalender Jawa menghitung pergantian hari saat matahari terbenam, bukan pada tengah malam seperti yang terjadi dalam kalender Masehi.