You are currently viewing Kisah Malam Seram di Rumah Tua: Kesurupan dan Tragedi Mengerikan
Kisah Malam Seram di Rumah Tua: Kesurupan dan Tragedi Mengerikan"

Kisah Malam Seram di Rumah Tua: Kesurupan dan Tragedi Mengerikan

Karya Alpha Author


Pada suatu malam yang sunyi, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sekelompok remaja yang sering berkumpul di rumah tua yang terkenal angker. Rumah tua itu sudah lama tak berpenghuni dan menyimpan banyak cerita misteri. Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang roh jahat yang menghuni rumah itu.

Malam itu, Budi, Rina, Andi, dan Sinta memutuskan untuk menguji nyali mereka dengan mengunjungi rumah tua tersebut. Mereka membawa lilin dan beberapa alat perekam untuk mencoba menangkap aktivitas paranormal. Mereka memasuki rumah dengan hati-hati, menyusuri lorong-lorong yang gelap dan berdebu. Suara derit lantai kayu menambah kesan menyeramkan malam itu.

Saat mereka sampai di ruang tamu, tiba-tiba lilin yang mereka bawa padam. Mereka terkejut dan mencoba menyalakannya kembali, namun gagal. Dalam kegelapan, mereka mendengar suara bisikan yang aneh dan menyeramkan. Rina mulai merasakan dingin yang menusuk, dan bulu kuduknya berdiri.

“Guys, ada yang nggak beres di sini,” bisik Rina dengan suara gemetar.

Andi mencoba menenangkan yang lain, “Tenang, mungkin ini cuma sugesti. Kita lanjut saja.”

Namun, tidak lama kemudian, Sinta tiba-tiba jatuh pingsan. Mereka panik dan berusaha membangunkannya, tapi Sinta tidak merespons. Saat itulah Rina melihat sesuatu yang mengerikan. Di sudut ruangan, ada sosok bayangan hitam dengan mata merah menyala yang menatap mereka.

“Ada yang lihat itu?!” teriak Rina ketakutan.

Budi mencoba mendekati Sinta, tapi tiba-tiba dia merasakan dorongan kuat yang membuatnya terlempar ke dinding. Mereka semua terkejut dan ketakutan. Suara tawa yang menyeramkan menggema di ruangan itu. Andi dan Rina mulai merasakan ada yang mengendalikan tubuh mereka. Mereka mencoba melawan, tapi kekuatan itu terlalu kuat.

Sinta akhirnya terbangun, namun matanya berbeda. Mata Sinta kini terlihat kosong dan penuh kebencian. Sinta mulai berbicara dengan suara yang bukan miliknya, suara itu terdengar dalam dan seram.

“Kalian telah mengganggu tempat ini, dan sekarang kalian harus membayar harganya,” kata suara itu melalui tubuh Sinta.

Rina yang sudah tidak kuat lagi melihat kejadian itu, tiba-tiba berlari keluar rumah. Namun, pintu rumah tiba-tiba tertutup dengan sendirinya. Rina berusaha membuka pintu itu dengan sekuat tenaga, tapi pintu itu tidak bergerak sedikit pun. Ketakutan mulai mengambil alih, dan Rina menangis histeris.

Di dalam rumah, Sinta yang kesurupan mulai menyerang Andi dan Budi. Budi terkena cakaran di wajahnya, dan Andi terjatuh terkena hantaman. Dalam ketakutan dan kesakitan, mereka mencoba melawan, tapi roh yang merasuki Sinta terlalu kuat.

Andi mencoba berbicara kepada roh tersebut, “Tolong, kami tidak bermaksud mengganggu. Biarkan kami pergi.”

Namun, roh itu hanya tertawa. “Kalian semua harus membayar dengan nyawa kalian.”

Rina akhirnya berhasil menemukan jalan keluar melalui jendela belakang. Dia berlari keluar dengan penuh ketakutan dan mencari bantuan. Tidak lama kemudian, dia kembali dengan warga desa dan seorang dukun yang terkenal bisa mengusir roh jahat.

Saat mereka tiba, Sinta sudah terkapar di lantai dengan tubuh yang lemah. Dukun segera melakukan ritual untuk mengusir roh tersebut. Setelah beberapa saat, roh itu akhirnya keluar dari tubuh Sinta, meninggalkan Sinta yang tak sadarkan diri.

Namun, Andi tidak seberuntung itu. Dia ditemukan sudah tidak bernyawa dengan wajah yang penuh luka. Budi yang terluka parah segera dibawa ke rumah sakit. Desa itu kembali tenang, tapi peristiwa malam itu meninggalkan trauma yang mendalam bagi semua yang terlibat.

Rumah tua itu akhirnya dihancurkan untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi. Tapi cerita tentang roh jahat itu tetap hidup di antara penduduk desa, menjadi peringatan bagi siapa pun yang berani mengganggu tempat-tempat yang sudah lama ditinggalkan.


Leave a Reply