Gunung Semeru – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru di Jawa Timur telah mengalami sebanyak 563 kali erupsi sejak awal tahun, Januari hingga 27 Juni 2024. Erupsi Gunung Semeru terakhir terjadi pada pagi ini pukul 06.33
“Jumlah letusan Semeru yang pernah tercatat 563 kali,” dikutip dari laman resmi PVMBG, Kamis (27/6/2024).
Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunungapi, Sigit Rian Alfian melaporkan Gunung Semeru yang secara administratif berada di dua Kabupaten yakni Malang dan Lumajang, Jawa Timur itu mengalami erupsi pagi ini dengan meluncurkan kolom abu setinggi 800 meter. “Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 27 Juni 2024, pukul 07:39 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 103 detik,” tulis Sigit dalam laporannya.
Sigit pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbaunya.