You are currently viewing Berita: Fenomena Onigiri Ketiak yang Menghebohkan Jepang

Berita: Fenomena Onigiri Ketiak yang Menghebohkan Jepang

Tokyo, 26 Mei 2024 — Dunia kuliner Jepang kembali dihebohkan dengan munculnya tren unik yang tidak terduga: onigiri ketiak. Fenomena ini bermula dari media sosial dan segera menjadi viral, menarik perhatian banyak orang, baik di dalam maupun di luar Jepang.

Onigiri, nasi kepal khas Jepang yang biasanya berbentuk segitiga dan dibalut dengan nori (rumput laut), umumnya diisi dengan berbagai macam bahan seperti tuna mayo, umeboshi (plum asin), atau salmon panggang. Namun, konsep “onigiri ketiak” ini menggabungkan elemen humor dan kejutan yang tidak biasa dalam penyajiannya.

Asal Usul Tren

Tren ini dimulai oleh seorang influencer Jepang yang terkenal dengan ide-ide kreatif dan konten lucu di platform TikTok dan Instagram. Dalam salah satu videonya, ia menunjukkan cara membuat onigiri sambil menjepit nasi di ketiaknya. Meskipun terdengar aneh, video ini mendapatkan jutaan tayangan dan banyak komentar dari warganet yang terhibur dan penasaran.

Respon Publik

Reaksi terhadap tren ini beragam. Beberapa orang menganggapnya sebagai bentuk humor dan kreativitas yang menghibur, sementara yang lain merasa jijik dan mempertanyakan kebersihannya. Meski demikian, banyak pengguna media sosial yang ikut-ikutan mencoba membuat versi mereka sendiri dari onigiri ketiak dan mengunggahnya dengan tagar #armpitonigiri.

Seorang pengguna Twitter menulis, “Tidak pernah terpikirkan bahwa kita akan melihat hari dimana ketiak dan onigiri menjadi satu hal. Jepang memang tidak pernah gagal mengejutkan kita!” Sementara itu, ada juga yang mengkritik tren ini, “Ini bukan hanya tidak higienis, tapi juga tidak menghormati makanan tradisional kita.”

Perspektif Ahli

Beberapa ahli kuliner dan kesehatan memberikan pendapat mereka tentang tren ini. Menurut Dr. Yuko Tanaka, seorang ahli kebersihan pangan, “Meski kelihatannya hanya untuk hiburan, sangat penting untuk memperhatikan kebersihan. Kulit manusia, termasuk ketiak, dapat membawa banyak bakteri yang tidak seharusnya masuk ke makanan.”

Di sisi lain, chef terkenal Hiroshi Nakamura melihat sisi positif dari tren ini. “Saya melihatnya sebagai cara baru untuk menarik perhatian generasi muda terhadap makanan tradisional kita. Tentu saja, kita harus selalu memperhatikan kebersihan, tapi kreativitas seperti ini bisa menjadi cara untuk mempromosikan budaya kuliner Jepang.”

Kesimpulan

Tren onigiri ketiak mungkin hanya akan bertahan sebentar, tetapi telah meninggalkan kesan yang mendalam dalam dunia kuliner dan media sosial. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk budaya populer dan bagaimana ide-ide yang tampaknya aneh bisa dengan cepat menjadi fenomena global.

Untuk saat ini, tren ini masih terus berkembang, dengan berbagai versi dan parodi bermunculan setiap harinya. Satu hal yang pasti, onigiri ketiak telah menambah satu lagi cerita unik dalam sejarah kuliner Jepang yang kaya dan penuh warna.

Leave a Reply