Mayat di Temukan di dalam Toren di Pondok Aren, Polisi Menyatakan Bahwa Korban Masih Hidup Saat Terendam Air – Seorang pria, DK, ditemukan tewas di dalam toren pada Senin (27/5/2024). Korban diduga terjebak di dalam toren dan akhirnya tewas karena kehabisan napas.Diduga DK bersembunyi ke dalam toren karena menhindar dari kejaran polisi. DK diburu karena dugaan pengedaran narkoba jenis sabu-sabu. Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Shodiq menyatakan penggunaan narkoba oleh DK menyebabkan dirinya mengalami halusinasi dan ketakutan yang berlebihan sehingga nekat bersembunyi di dalam toren.
“Dugaan kami sementara yang bersangkutan kehabisan napas di dalam toren,”jelasnya. Sementara orang tua almarhum, Darmiyati (55), mengatakan DK masih berada di rumah hingga Sabtu (25/5) malam. Kemudian dia pamit kepada Darmiyati untuk membeli kopi.
“Malam Minggu (Sabtu, 25 Mei) masih ngobrol sama saya, di dalam rumah sini. Terus dia pamit mau beli kopi, tahu-tahu tidak pulang, (kemudian) dilacak ke kakak-kakaknya,” kata Darmiyati.Berikut adalah detik-detik terakhir kejadian yang dialami oleh korban, DK, yang tewas di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan:
1. Sabtu, 25 Mei 2024, Malam
DK masih berada di rumah bersama ibunya, Darmiyati.
Sekitar malam hari, DeK pamit kepada ibunya untuk pergi membeli kopi. Setelah pamit, DK tidak pulang ke rumah.
2. Minggu, 26 Mei 2024
Darmiyati tidak merasa curiga pada hari Minggu meskipun DK belum pulang. Darmiyati mengira Devikarmawan sedang berada di luar untuk menjemput keponakannya.
Kekhawatiran mulai muncul ketika keponakannya datang tanpa DK. Darmiyati mencoba mengontak DK, bahkan sempat membelikan pulsa untuk nomor anaknya, tetapi tidak ada kabar.
3. Senin, 27 Mei 2024, Petang
Jasad DK ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam toren air yang tak jauh dari rumahnya. Air di rumah warga sekitar menjadi keruh akibat jasad tersebut. Kakak DK mengenali jasad tersebut karena terdapat tato di tubuhnya.
Berita mengenai penemuan mayat tersebut menyebar di media sosial, namun tidak ada identitas yang jelas pada awalnya.
4. Selasa, 28 Mei 2024
Darmiyati mulai merasakan ada yang janggal dengan kematian anaknya. Setelah melihat jasad DK yang dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, DK melihat adanya memar-memar dan bekas cekikan di tubuh DK.
Darmiyati mencurigai adanya kekerasan yang dialami oleh anaknya sebelum meninggal. Darmiyati dan keluarganya meminta agar dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian DK.
5. Rabu, 29 Mei 2024
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Shodiq, mengonfirmasi bahwa jenazah DK telah dimakamkan. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini untuk mengungkap penyebab kematian DK.